"SELAMAT DATANG DI BLOG H. Norhidayat, S.Pd.I, MUDAH-MUDAHAN BLOG INI BISA MEMBERIKAN PENYEGARAN, INSPIRASI, DAN MENAMBAH KEAKRABAN KITA SEMUA, AMIN..., YA RABBAL 'ALAMIN..."

Monday, May 4, 2015

MAKNA HADIRNYA SI BUAH HATI

Kehadiran anak dalam keluarga merupakan sebuah pelengkap kebahagiaan dalam bahtera rumah tangga kita. Namun begitu banyak kita dengar dan saksikan, anak yang disia-siakan oleh orang tuanya sendiri. Mulai dari masih dalam kandungan ibunya, hingga anak itu sudah lahir ke dunia. Sudah tak terhitung ibu yang melakukan aborsi karena hamil di luar nikah, atau bayi yang dibuang begitu saja.


Sementara di satu sisi yang lain, banyak sekali pasangan suami istri yang sangat mendambakan anak, tetapi masih juga belum Allah berikan kesempatan untuk memegang amanah mulia tersebut. Sungguh sebuah ironi..


Bagi anda para suami yang sedang berbahagia karena kehamilan sang istri tercinta, anda yang sedang sedikit stress karena menghadapi istri yang rewel karena ngidam, atau anda yang sedang menanti saat-saat hari kelahiran tiba, berbahagialah dalam menyambut saat-saat itu. Karena ternyata anda dipercaya untuk menjaga amanah tersebut. Berbahagialah karena tidak setiap pasangan bisa seperti anda. Baik anda sebagai seorang suami ataukah itu seorang istri. Kebahagiaan dalam menyambut si kecil keturunan dan generasi kita yang akan melanjutkan perjuangan kita, penerus riwayat keturunan kita.
Anak adalah karunia Allah yang harus kita jaga sebaik mungkin, karena anak anugerah yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Oleh karena itu mulailah menjaga si kecil dari sejak dalam kandungan hingga ia lahir, beranjak besar hingga ia dewasa nanti.
Tugas orang tua tidak hanya memberi anak semua kebutuhan dunianya semata, tapi wajib bagi orang tua untuk memberikan anak semua kebutuhan rohaninya. Mengajarinya iman yang benar, mengenal Tuhan dan melaksanakan semua perintah dan larangan-Nya. Anak ibarat kertas putih yang siap dicorat-coret oleh orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua ibarat sebuah pena yang akan menuliskan apa saja yang orang tuanya mau.
Perlu kita sadari bahwa anak-anak sekarang adalah orang dewasa di masa depan. Mereka adalah harapan bangsa pada masa mendatang. Berikan kepada mereka peraturan dan disiplin yang dipadukan dengan cinta dan kasih sayang yang mendalam, penuh pengertian, dan dilakukan dengan sabar. Dengan demikian, anak-anak kita sejak kecil sampai dewasa nanti hidup dalam jalan yang benar dan berguna bagi sesama manusia. Dari semua hal yang dipelajari anak-anak, ketaatan merupakan faktor yang paling utama. Ketika seorang ibu mendidik anaknya, jangan lupa melatih cara hidup yang baik. Pekerjaan utama ibu ialah mengasuh anak. Mengasuh berarti bahwa seorang ibu harus mengendalikan kemauan dan tingkah laku anak, dengan tujuan utama agar anak menjadi taat. Pengasuhan itu harus dilakukan dengan sikap tenang dan sabar. Jika kita selaku orang tua memerintah dengan kasar, anak-anak mungkin saja kelihatan taat, namun ketaatan seperti itu karena ketakutan atau keterpaksaan, bukan taat karena sukarela. Cara seperti itu bukanlah arahan yang benar. Sebagai orang tua, kita harus tetap menjaga suara agar terdengar lembut pada saat menyuruh anak mengerjakan sesuatu. Dengan demikian kita sebenarnya mencegah anak dari sikap yang kasar, setelah dewasa pun anak tidak bersikap melawan dan memberontak.
Untuk itu, mari mulai sekarang menjadi orang tua yang baik untuk anak kita. Menjadi contoh dan teladan yang baik bagi buah hati kita. Insya Allah, Amin 3x Ya Rabbal 'Alamin...semoga ada manfaatnya buat kita semua...mr.day

No comments:

Post a Comment